Langsung ke konten utama

Canine Distemper Virus (CDV)

Canine Distemper Virus (CDV)

Virus Canine distemper
Klasifikasi virus
Grup:Grup V ((-)ssRNA)
Ordo:Mononegavirales
Famili:Paramyxoviridae
Genus:Morbillivirus
Spesies:Canine Distemper Virus

A. Lesi pada paru-paru B. Badan Inklusi virus canine distemper
Canine Distemper merupakan penyakit akut sampai subakut pada hewan yang menyerang saluran pencernaan,pernapasan dan sistem saraf pusat.
Virus distemper dapat menyerang semua umur, namun paling sering pada anjing muda dan tingkat mortalitasnya juga lebih tinggi. Canine distemper menyerang hewan dalam keluargaCanidae (anjing, rubah, serigala, anjing rakun), Mustelidae (musang, mink, sigung, wolverine, marten, musang, berang-berang), paling Procyonidae (rakun, coatimundi), beberapa Viveridae (binturong, musang kelapa) , Ailuridae (panda merah), Ursidae (beruang), Elephantidae (gajah Asia), primata (monyet Jepang), dan Felidae besar. anjing domestik (termasuk populasi liar). Agen virus yang menyebabkan penyakit ini dikenal dengan nama canine distemper virus (CDV). Virus ini dapat ditransmisikan melalui aerosol (udara), dimana droplets tersebut berasal dari napas atau sekresi nasal hewan penderita distemper.
Canine distemper merupakan penyakit fatal yang sering menyerang saluran pernapasan, saluran cerna dan sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat menyerang hewan dalam kategori diatas dari berbagai usia. Namun penyakit ini sering menyerang yang berusia di bawah 1 tahun

Gejala Klinis

Penyakit ini ditandai dengan demam, leukopenia, gangguan pencernaan serta sering disertai dengan komplikasi pneumonia dan gangguan saraf. Gejala klinis yang timbul bila telah berlanjut pada susunan syaraf pusat seperti kejang-kejang dan myoclonus yang disertai dengan depresi, ataksia, paresis, paralisis dan tremor. Hewan yang terlihat kejang-kejang menandakan bahwa infeksi telah menyebar sampai otak dan menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan yang terjadi pada neuron dan astrosit oleh virus distemper menyebar secara perlahan namun infeksi ini menyebabkan kematialsel secara besar-besaran termasuk pada sel neuron yang tidak terinfeksi.

Penularan

Virus distemper dapat menyebar melalui udara dan paparan terhadap droplet. Perkembangan virus ini dalam tubuh sangat tergantung dari kondisi hewan yang terinfeksi. Bila hewan telah memiliki kekebalan, maka hewan tersebut akan menjadi subklinis dan sel yang telah terinfeksi akan lisis atau terjadi neutralisasi virus. Bila respon imun gagal, maka akan membawa hewan kepada kematian dalam waktu 2-4 minggu setelah infeksi. Jika respon imun hewan lemah, maka akan bertahan lebih lama. Penyebaran virus ini dalam tubuh melalui jaringan limfatik via viremia menuju traktus respiratorius, gastrointestinal, urogenital dan terakhir pada susunan saraf pusat. Perjalanan penyakit mulai terlihat setelah 6 hari post infeksi, dimana akan terdapat nasal dan ocular discharge, hewan akan terlihat depresi dan anoreksia. Kemudian infeksi akan menyebar ke saluran pencernaan dan atau saluran napas. Infeksi tersebut juga dapat diikuti dengan infeksi bakteri. Infeksi akan berlanjut pada susunan saraf pusat, namun tidak selamanya infeksi ini diawali dengan infeksi sistemik. 

Pencegahan

Sebagai langkah pencegahan, hewan harus sudah mendapatkan vaksinasi Distemper sebelum berusia 3 bulan.

Kunci utama dari pencegahan terhadap infeksi Canine Distemper Virus yaitu dengan vaksinasi dan menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi Canine Distemper Virus terutama pada umuran dibawah 1 tahun, pada umuran tersebut sangat rentan terinfeksi virus distemper, terutama jika kekebalan alami yang diperolehnya dari induk sudah menghilang sebelum mampu membentuk kekebalan tubuhnya sendiri. 
Untuk melindungi umur dewasa, pemilik hewan harus memberikan vaksin secara berkala sehingga mempunyai titer antibodi yang cukup untuk melawan virus tersebut.

Terdapat dua jenis vaksin untuk Canine Distemper Virus yang tersedia yaitu MLV dan rCDV. Pemberian vaksin Canine Distemper Virus biasanya telah dalam kombinasi dengan parvovirus dan adenovirus-2. Pemberian vaksin Canine Distemper Virus dimulai sejak anjing berumur 6 minggu dengan interval pemberian vaksin 3 – 4 minggu sampai pada umur 16 minggu. Anjing harus divaksinasi kembali 1 tahun setelah pemberian vaksin Canine Distemper Virus terakhir kali pada tahap awal. Vaksin komersial dapat memberikan kekebalan berkelanjutan yang dapat bertahan sampai beberapa tahun. 
Pada umuran dewasa, vaksinasi Canine Distemper Virus dianjurkan setiap 3 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Tanda tanda Penyebab, dan Penanganan Musang Stress.

30 November 2016. Assalamualaikum Wr. Wb. Berdasarkan pengalaman penangganan dalam perawatan Musang sebagai hewan peliharaan banyak kendala yang dihadapai terutama masalah penangganan musang yang tiba tiba menjadi galak atau tidak mau makan.....sebagai pemilik/keeper/owner pasti kebinggungan bagaimana cara mengatasi dan menangganinya..... mudah mudahan artikel yang saya buat ini dapat membantu sedikit dalam mengatasi masalah stress pada musang.....narasumber yang saya ambil beberapa berdasarkan pengalaman sendiri dan diambil juga dari beberapa artikel pembahasan tentang musang. Beberapa Tanda tanda Penyebab, dan Penanganan Musang Stress. Pada umumnya seluruh mahluk hidup jikalau mengalami stress pasti akan ada perubahan prilaku dimana perubahan prilaku dapat diukur dari tingkat stressnya. Hal ini pun terjadi pada musang dimana sering kali musang menjadi galak secara tiba-tiba, mengeram/berbunyi, hissing, bahkan sampai menyerang dan menggigit siapa pun yang mendekat. Perub

BERAGAM JENIS MUSANG DAN KERABATNYA

BERAGAM JENIS MUSANG DAN KERABAT   MUSANG Musang   adalah nama umum bagi sekelompok   mamalia   pemangsa (bangsa karnivora ) dari   suku   Viverridae .   Hewan   ini kebanyakan merupakan hewan malam ( nokturnal ) dan pemanjat yang baik. Yang paling dikenal dari berbagai jenisnya adalah   musang luwak   ( Paradoxurus hermaphroditus ). Musang ini biasa hidup di dekat pemukiman, termasuk perkotaan   di malam hari. JENIS JENIS MUSANG Ada banyak jenis musang. Beberapa contoh di antaranya: ·          Musang air   ( Cynogale bennettii ), di   ·          Musang rase   ( Viverricula malaccensis   sin.   Viverricula indica ) ·          Musang luwak   ( Paradoxurus hermaphroditus ) ·          Musang akar   ( Arctogalidia trivirgata ) ·          Musang Bulan   ( Paguma larvata ) ·          Tenggalung   ( Viverra tangalunga ) ·          Binturung   ( Arctictis binturong ) ·          Linsang   ( Prionodon linsang ) ·          Musang Sulawesi ( Macrogalidia mus

Obat untuk penanganan penyakit pada musang

Obat obatan dan takaran dosis untuk MUSANG dan mamalia lainya Oleh Ims Tink pada  24 Desember 2014 pukul 3:19 Narasumber : Wahyu Martien OBAT MENCRET & DIARE New Diatab : Membantu memperbaiki/mengeraskan Feses Neo Asta (Pectin & Kaolin) : Melapis dinding usus Buscopam 10 mg : Memperlambat gerak peristaltik usus Fenbendazole (Panacur / Safe-Guard) Obat yang ampuh untuk menyembuhkan kasus diare pada musang yang disebabkan oleh parasit (Giardia). Panacur aman digunakan untuk baby minimal umur 6 minggu. Dosis: 50mg/kg setiap hari terus menerus sampai dengan 3 hari. Untuk mengatasi Dehidrasi pada musang karena Diare Gunakan Oralit, Pocari Sweat, Pedialyte OBAT FLU Sakamycetin Sirup, Dosis baby : 2 x 0.5 cc (Selang 6-8 Jam), Dosis Dewasa : 2 x 1 cc (Selang 6-8 Jam) Intramycetin Sirup, Dosis baby : 2 x 0.5 cc (Selang 6-8 Jam), Dosis Dewasa : 2 x 1 cc (Selang 6-8 Jam) OBAT MUNTAH Vornipam Pepcid Ac (Farmotidine) Kedua Obat itu untuk mengurangi Asam Lambu