Langsung ke konten utama

TANDA TANDA MENGALAMI CACINGAN, PENANGANAN dan PENCEGAHAN

TANDA TANDA MENGALAMI CACINGAN..........
DIARE
Beberapa kasus cacingan bersamaan dengan munculnya kasus diare, infestasi cacing dalam tubuh hewan akan menyebabkan penyerapan nutrisi  terganggu, kemudian berlanjut pada kerusakan dinding saluran pencernaan. Akibatnya penyerapan sari makanan tidak sempurna,  tubuh akan merespon dengan meningkatkan gerak persitaltik usus akibatnya akan terjadi.Beberapa jenis cacing yang meiliki kait pada mulutnya akan menempel pada dinding usus sehingga akan mengoyak jaringan lumen usus, hal ini dapat terlihat dari diare yang bercampur darah segar maupun darah yang sudah berwana kecoklatan atau hitam, tergantung dari lokasi usus yang rusak.
BERAT BADAN TURUN 
Penurunan berat badan terjadi akibat penyerapan nutrisi yang tidak maksimal.Apabila asupan nutrisi berkurang (mal nutrisi),tentunya berakibat kurangnya pasokan gizi yang dibutuhkan tubuh.Pada kasus cacingan yang bersifat kronis terdapat gejala klinis pot belly appearance (pembesaran daerah perut), biasanya hal ini terjadi pada hewan berusia dini (kitten /puppy)
POTONGAN SEGMEN CACING
Potongan cacing akan nampak terutama pada infestasi cacing pipih yang memiliki struktur tubuh bersegmen, biasanya beberapa segmen akan keluar besama feses, berbentuk seperti butiran nasi. Apabila infeksi berat maka segmen cacing bisa dengan mudah ditemukan disekitar anus
MUNTAH
Terkadang hewan yang mengalami cacingan akan mengalami muntah dengan disertai keluarnya cacing dewasa
RAMBUT KUSAM DAN RONTOK
Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan rambut hewan kesayangan anda menjadi kusam dan bahkan sampai menimbulkan kerontokan

Infestasi cacing dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan feses (kotoran) yang dambil kurang dari 12 jam setelah dikeluarkan oleh hewan peliharaan, hasil positif ditunjukan apabila ditemukan telur cacing pada pemeriksaan feses. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi infeksi cacing antara lain :
  1. Menjaga lingkungan agar tetap bersih
Dengan manajemen pemeiliharaan yang higienis tentunya akan menurunkan resiko terjadinya infestasi cacing, biasanya penularan cacing berasal dari telur-telur yang kasat mata.Perhatikan kebersihan kandang, tempat makan dan minum, serta lingkungan.
  1. Kontrol kutu loncat (flea)
Kutu loncat/ flea dapat menjadi hewan perantara / vector penularan cacing. Jenis cacing Diphylidium caninum menjalani fase hidupnya di dalam tubuh kutu loncat / flea, oleh sebab itu selain menjaga lingkungan yang bersih, kita juga harus menjaga kesehatan kulit hewan dari kutu. Apabila hewan anda mengalami infestasi kutu konsultasikan dengan dokter hewan untuk pemandiaan dan mendapat terapi obat antikutu yang tepat
  1. Pemberian obat cacing rutin
Pemberian obat cacing secara rutin tentunya harus dibawah pengawasan dokter hewan. Banyak obat cacing dijual bebas di petshop  tetapi penggunaan secara berkala tanpa adanya pengawasan dokter hewan akan  menjadikan obat tersebut berbahaya bagi  hewan kesayangan kita. Dilihat dari jenis cacing yang begitu banyak maka harus diketahui terlebih dahulu jenis cacing yang terinfestasi,sehingga dapat ditentukan jenis obat cacing apa yang tepat untuk pemberantasan cacing. Pemberian obat cacing, Bagi pemilik yang memang sengaja melepaskan hewan peliharaannya untuk beraktivitas diluar rumah pemeriksaan rutin feses dan pemberian obat cacing wajib dilakukan dengan selang waktu 3-6 bulan sekali untuk meminimalisir resiko cacingan
Mencegah lebih baik daripada mengobati, jangan menunggu kondisi hewan kita sakit untuk menjadikan hewan kita sehat, apabila hewan peliharaan kita sehat tentunya akan membuat kita juga sehat.

OBAT CACING
  1. Combantrin Tablet dosis 1/4 baby, 1/2 dewasa, Sirup Vanila dosis baby 0.25 cc (1-3x Sebulan), dosis dewasa 0.5 cc (1-3x Sebulan), Sirup Lemon, dosis baby 0.5 cc (1-3x Sebulan), dosis dewasa 1 cc (1-3x Sebulan). NB : Combantrin Sirup 1 cc untuk 2.5 Kg
  2. Drontal Cat/Drontal Plus Tablet, dosis : Diberikan 2-3x dengan selang waktu 3-4 Minggu. NB: 1 Tablet untuk 4 Kg
  3. Erliworm Tablet/Liquid, dosis disesuaikan dengan anjuran dokter
  4. Vermox Tablet, dosis: 10-60 mg per Kg (Normalnya 30mg)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Tanda tanda Penyebab, dan Penanganan Musang Stress.

30 November 2016. Assalamualaikum Wr. Wb. Berdasarkan pengalaman penangganan dalam perawatan Musang sebagai hewan peliharaan banyak kendala yang dihadapai terutama masalah penangganan musang yang tiba tiba menjadi galak atau tidak mau makan.....sebagai pemilik/keeper/owner pasti kebinggungan bagaimana cara mengatasi dan menangganinya..... mudah mudahan artikel yang saya buat ini dapat membantu sedikit dalam mengatasi masalah stress pada musang.....narasumber yang saya ambil beberapa berdasarkan pengalaman sendiri dan diambil juga dari beberapa artikel pembahasan tentang musang. Beberapa Tanda tanda Penyebab, dan Penanganan Musang Stress. Pada umumnya seluruh mahluk hidup jikalau mengalami stress pasti akan ada perubahan prilaku dimana perubahan prilaku dapat diukur dari tingkat stressnya. Hal ini pun terjadi pada musang dimana sering kali musang menjadi galak secara tiba-tiba, mengeram/berbunyi, hissing, bahkan sampai menyerang dan menggigit siapa pun yang mendekat. Perub

BERAGAM JENIS MUSANG DAN KERABATNYA

BERAGAM JENIS MUSANG DAN KERABAT   MUSANG Musang   adalah nama umum bagi sekelompok   mamalia   pemangsa (bangsa karnivora ) dari   suku   Viverridae .   Hewan   ini kebanyakan merupakan hewan malam ( nokturnal ) dan pemanjat yang baik. Yang paling dikenal dari berbagai jenisnya adalah   musang luwak   ( Paradoxurus hermaphroditus ). Musang ini biasa hidup di dekat pemukiman, termasuk perkotaan   di malam hari. JENIS JENIS MUSANG Ada banyak jenis musang. Beberapa contoh di antaranya: ·          Musang air   ( Cynogale bennettii ), di   ·          Musang rase   ( Viverricula malaccensis   sin.   Viverricula indica ) ·          Musang luwak   ( Paradoxurus hermaphroditus ) ·          Musang akar   ( Arctogalidia trivirgata ) ·          Musang Bulan   ( Paguma larvata ) ·          Tenggalung   ( Viverra tangalunga ) ·          Binturung   ( Arctictis binturong ) ·          Linsang   ( Prionodon linsang ) ·          Musang Sulawesi ( Macrogalidia mus

Obat untuk penanganan penyakit pada musang

Obat obatan dan takaran dosis untuk MUSANG dan mamalia lainya Oleh Ims Tink pada  24 Desember 2014 pukul 3:19 Narasumber : Wahyu Martien OBAT MENCRET & DIARE New Diatab : Membantu memperbaiki/mengeraskan Feses Neo Asta (Pectin & Kaolin) : Melapis dinding usus Buscopam 10 mg : Memperlambat gerak peristaltik usus Fenbendazole (Panacur / Safe-Guard) Obat yang ampuh untuk menyembuhkan kasus diare pada musang yang disebabkan oleh parasit (Giardia). Panacur aman digunakan untuk baby minimal umur 6 minggu. Dosis: 50mg/kg setiap hari terus menerus sampai dengan 3 hari. Untuk mengatasi Dehidrasi pada musang karena Diare Gunakan Oralit, Pocari Sweat, Pedialyte OBAT FLU Sakamycetin Sirup, Dosis baby : 2 x 0.5 cc (Selang 6-8 Jam), Dosis Dewasa : 2 x 1 cc (Selang 6-8 Jam) Intramycetin Sirup, Dosis baby : 2 x 0.5 cc (Selang 6-8 Jam), Dosis Dewasa : 2 x 1 cc (Selang 6-8 Jam) OBAT MUNTAH Vornipam Pepcid Ac (Farmotidine) Kedua Obat itu untuk mengurangi Asam Lambu